EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD DAN DU90% DI RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM RS AL-ISLAM BANDUNG
Abstract
Resistensi antibiotik menjadi salah satu topik yang mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia. Pada PMK No. 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit mewajibkan Rumah sakit untuk membentuk tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit. Tugas dari tim pelaksana PPRA diantaranya melakukan evaluasi penggunaan antibiotik. Metode ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/Daily Defined Dose) digunakan untuk evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dalam satuan jumlah ATC/DDD dan mengetahui antibiotik yang termasuk kedalam DU90% (Drug Utilization 90%) pada pasien rawat jalan di poli penyakit dalam (Internis) di RS Al-Islam Bandung.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara retrospektif. Pengamatan dilakukan pada resep
Oktober-Desember 2019 sebanyak 990 resep.
Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa 12% resep menggunakan antibiotik dan 88% resep tidak
menggunakan antibiotik. Isoniazid merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD tertinggi yaitu 163750 dan amoxycillin merupakan antibiotik dengan nilai ATC/DDD terendah yaitu sebesar 750. Antibiotik yang termasuk kedalam DU90% adalah isoniazid, rifampisin, ethambutol dan pyrazinamide.
References
Ansar, A. Lukum., Arifin dan Y.J. Dengo. 2017 The Influence of School Culture on the Performance of High School English Teachers in Gorontalo Province. Internasional Journal of Education and Research. 5(10): 35-48.
Aslam, B., Wang, W., Arshad, M. I., Khurshid, M., Muzammil, S., Rasool, M. H., Nisar, M. A., Alvi, R. F., Aslam, M. A., Qamar, M. U., Salamat, M., & Baloch, Z. 2018. Antibiotic resistance: a rundown of a global crisis. Infection and drug resistance, 11, 1645–1658. https://doi.org/10.2147/IDR.S173867
Astuti, D dan M. Arfania. 2018. Analisis Penggunaan Antibiotik dengan Metoda ATC/DDD di Rumah Sakit Swasta Kab Karawang. Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi. Vol 3(2):194-202.
Dhananjay, K., N. Kokila., S.K. Sahu dan G. Ravindra. 2016. Drug utilization (DU) 90%: an innovative method in assessing quality of drug prescription with specific reference to non-steroidal antiinflammatory drugs prescription. International Journal of Basic and Clinical Pharmacology. 10.18203/2319-2003.ijbcp20162893.
Hasrianna., N. Annisa., T, Milanda., I.S. Pradipta dan R. Abdulah. 2015. Monitoring Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD dan DU90% di RSUD Abepura Jayapura, Indonesia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol 4(3):218-225
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Petunjuk Teknis Evaluasi Penggunaan Obat di Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Mahmudah, F., S.A. Sumiwi dan S. Hartini. 2016. Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DUA 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol 5(4):293-398.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2405 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan No. 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Pradipta, I. S., Ronasih, E., Kartikawati, A. D., Hartanto, H., Amelia, R., Febrina, E., & Abdulah, R. 2015. Three years of antibacterial consumption in Indonesian Community Health Centers: The application of anatomical therapeutic chemical/defined daily doses and drug utilization 90% method to monitor antibacterial use. Journal of family & community medicine, 22(2), 101–105. https://doi.org/10.4103/2230-8229.155385
Pratama, N.Y.I., B. Suprapti., A.O. Ardiansyah dan D.W. Shinta. 2019. Analisis Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Bedah dengan Menggunakan Defined Daily Dose dan Drug Utilization 90% di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 8(4):256-263.
Rachmawati, S., R.L. Fazeri dan I. Norcahyati. 2020. Gambaran Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. Vol 5(1) 12-21.
Rukmini dan Chatarina. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 14(4) 320-331.
Sitompul, F., M. Radji dan A. Bahtiar. 2016. Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Gyssens pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUD Koja secara Retrospektif (Periode KJS dan BPJS). Jurnal Kefarmasian Indonesia. 6(1): 30-38.
Soepandi, P.Z. 2010. Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya TB-MDR. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. 7:16-19.
World Health Organization. 2018a. Antibiotic Resistance. Tersedia Online di https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/antibiotic-resistance [Diakses pada 4 Maret 2020]
World Health Organization. 2018b. The ATC/DDD Methodology. Tersedia Online di https://www.who.int/medicines/regulation/medicines-safety/toolkit_methodology/en/ [Diakses pada 4 Maret 2020].
World Health Organization. 2018c. Definition and General Considerations. Tersedia Online di https://www.whocc.no/ddd/definition_and_general_considera/ [Diakses pada 4 Maret 2020] 12
Copyright (c) 2020 Shahnaz Desianti Khoiriyah, Rani Ratnawati, Eli Halimah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.