POTENSI DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTIINFLAMASI: STUDI IN SILICO
Abstract
Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Kandungan senyawa kimia yang terkandung salah satunya Kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Kuersetin dari daun asam jawa sebagai anti inflamasi terhadap protein COX-1 dan COX-2 secara in silico. Ekstrak daun asam jawa diperoleh dengan maserasi bertingkat menggunakan heksan dan etanol. Kadar Kuersetinnya dihitung secara spektrofotometri UVVis. Konfirmasi aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in silico. Protein yang digunakan adalah 6COX, 3PGH, dan 1EQH. Kuersetin sebagai senyawa aktif sedangkan Aspirin digunakan sebagai zat pembanding. Preparasi ligan Kuersetin menggunakan MarvinSketch kemudian preparasi protein target 6COX, 1EQH, dan 3PGH menggunakan YASARA. Selanjutnya melakukan molecular docking menggunakan program PLANTS. Parameter evaluasi validasi dapat dilihat dari nilai Root Mean Square Deviation (RMSD), dimana nilai RMSD yang diterima adalah kurang dari 2Å. Kadar Kuersetin yang diperoleh dalam ekstrak dalam daun asam jawa sebesar 31,26 mg/g. Hasil docking menunjukkan bahwa Kuersetin mampu berinteraksi dengan 1EQH, 3PGH, dan 6COX dimana skor dockingnya masing-masing adalah -77,6195; -75,1344; dan -82,2454, sedangkan hasil docking Aspirin masing-masing adalah -69,8784; -75,2421; dan - 72,0884. Kuersetin memiliki potensi sebagai anti inflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan Aspirin namun memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan ulkus lambung dibanding Aspirin.
References
Dorland, 2002. Kamus Kedokteran. EGC, Jakarta.
Doughari, J.H., 2006. Antimicrobial activity of Tamarindus indica Linn. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 5(2), pp.597-603.
Fahey, J.W., Stephenson, K.K. 2002. Kuersetin from Honey and Thai Ginger (Boesenbergia pandurata): A Potent Flavonoid Inducer of Mammalian Phase 2 Chemoprotective and Antioxidant Enzymes. J. Agric. Food Chem. 50, 7472–7476. https://doi.org/10.1021/jf025692k.
Hawkins PC, Warren GL, Skillman AG, Nicholls A. 2008. How to do an evaluation: pitfalls and traps. J Comput Aided Mol, 22(3–4):179–190.
Gandjar, I.G., Rohman A.. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Jain, A.N., Nicholls, A. 2008. Recommendations for evaluation of computational methods. J. Comput. Aided Mol, 22:133–139.
Katzung, B.G., Masters, S.B. and Trevor, A.J., 2004. Basic and Clinical Pharmacology. ; 2004. International Edition, 9.
Moitessier, N., Englebienne, P., Lee, D., Lawandi, J. and Corbeil, A.C., 2008. Towards the development of universal, fast and highly accurate docking/scoring methods: a long way to go. British journal of pharmacology, 153(S1), pp.S7-S26.
Mukhriani. 2014 Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, Indentifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan, 7(2).
Riyono S.H. 2007. Beberapa Sifat Umum dari Klorofil Fitoplankton. Oseana, 32(1):24. Sing, G., Triadafilopoulos, G., 2009. Appropriate choice of proton inhibitor therapy in the prevention and management of NSAID-related gastrointestinal damage 1, 1210–7.
Utami. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit
Copyright (c) 2019 Erma Yunita, Siti Fatimah, Deni Yulianto, Vedy Trikuncahyo, Zihan Khodijah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.