FORMULASI SAMPO EKSTRAK DAUN KESUM (Polygonum minus Huds) DAN EFEKTIVITAS ANTIJAMURNYA TERHADAP Candida albicans

  • Rahmania Hidayati Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta
  • Yuli Nurullaili Efendi Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta
  • Dyah Anggraeni Budhi Pratiwi Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta
  • Juita Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta
  • Herlingga Aprilianti Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta

Abstract

Untuk mengatasi masalah ketombe akibat jamur Candida albicans, sampo dengan zat aktif antijamur merupakan solusi utama. Daun kesum (Polygonum minus Huds.) yang mengandung senyawa-senyawa golongan fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin dan terpenoid memiliki aktivitas antijamur. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui bagaimana sifat fisik formulasi sampo ekstrak daun kesum (Polygonum minus Huds.) dan efektivitasnya sebagai antijamur terhadap Candida albicans. Sampo diformulasikan menjadi 3 formula dengan konsentrasi ekstrak FI (2,5%), FII (5%), dan FIII (7,5%). Ketiga formula sampo dievaluasi sifat fisiknya meliputi oraganoleptis, tinggi busa, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas, dan  cycling test. Kemudian dilakukan uji efektivitas antijamur terhadap Candida albicans dengan metode difusi cakram. Formulasi sediaan sampo ekstrak daun kesum (Polygonum minus Huds.) Formula FI (2,5%), FII (5%), FIII (7,5%) menghasilkan sifat fisik yang baik sesuai standar dan bersifat stabil. Hasil uji antijamur juga menunjukkan efektivitas yang sangat kuat terhadap jamur Candida albicans dengan nilai daya hambat FI (2,5%), FII (5%), FIII (7,5%) berturut-turut 34,72 mm; 37,58 mm; dan 38,89 mm.

References

Ariyani, A., Dewi, S. and Haribi, R. (2009) ‘Daya Hambat Sampo Anti Ketombe terhadap Pertumbuhan C. albicans Penyebab Ketombe’, Jurnal Kesehatan Unimus, 2(2), p. 105677.
Benediktus (2017) ‘Mutu Fisik Sediaan Shampo Cair Ekstrak Daun Mangkokan (Nothopanax Scutellarium Merr)’, Karya Tulis Ilmiah, (Akademi Farmasi Putra Indonesia), p. Malang.
Corcoran, F. and Akona, K. (1997) ‘The pH of Hair Shampoos: A Topical High School Experiment’, Journal of Chemical Education, 54.
Dewi, S. et al. (2019) ‘Efek Ekstrak Etanol Daun Kesum (Polygonum minus Huds.) sebagai Antifungi terhadap Trichophyton rubrum’, Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), p. 198. Available at: https://doi.org/10.25077/jka.v8i2.992.
Djunaedy, A. (2008) ‘Aplikasi Fungisida Sistemik dan Pemanfaatan Mikoriza dalam Rangka Pengendalian Patogen Tular Tanah pada Tanaman Kedelai ( Glycine max L .)’, Embryo, 5(2), pp. 149–157.
Dmitry, A., Korulkin, Y. and Muzychkina, R. a (2015) ‘Essential Oils of Polygonum L . Plants Growing in Kazakhstan and Their Antibacterial and Antifungal Activity’, 2(7), p. 28280.
Greenwood (1995) Antibiotics Susceptibility (Sensitivity) Test, Antimicrobial and Chemoteraphy. San Frasisco, USA.: Addison Wesley Longman INE.
Harahap, M. (1990) Penyakit Kulit. Jakarta: Gramedia.
Indranarum, T. and Suyoso, S. (2001) ‘Penatalaksanaan Tinea Kapitis’, Berkala Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin, 13(1), pp. 30–35.
Jawetz, E., Melnick, Y.L. and Adelberg, E.A. (1996) Medical Microbiology (Mikrobiologi Kedokteran), translated by Edi Nugroho dan RF. Maulany, Edisi XX. Jakarta: Penerbit EGC.
Johnny, L., Yusuf, U.K. and Nulit, R. (2011) ‘Antifungal activity of selected plant leaves crude extracts against a pepper anthracnose fungus, Colletotrichum capsici (Sydow) butler and bisby (Ascomycota: Phyllachorales)’, African Journal of Biotechnology, 10(20), pp. 4157–4165. Available at: https://doi.org/10.5897/AJB10.2085.
Limbani, A.M. et al. (2009) ‘Polymers Clear Shampoo : an Important Formulation Aspect with Consideration of the Toxicity of Commonly Used Shampoo Ingredients’, p. 2009.
Manuel, F. (2010) ‘Is Dandruff a Disease?’, International Journal of Trichology, 2(1), p. 68.
Melinda, T. et al. (2019) ‘Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Etanol Daun Kesum (Polygonum minus Huds.) terhadap Jamur Trichophyton mentagrophytes’, Majalah Kedokteran Andalas, 42(3), p. 48.
Miean, K.H. and Mohamed, S. (2001) ‘Flavonoid (Myricetin, Quercetin, Kaempferol, Luteolin, and Apigenin) Content of Edible Tropical Plants’, . Agric. Food Chem., 49(6), pp. 3106–3112.
Mitsui, T. (1997) New Cosmetics Science. Netherlands: Elsevier.
Qader, S.W. et al. (2011) ‘Antioxidant, total phenolic content and cytotoxicity evaluation of selected Malaysian plants’, Molecules, 16(4), pp. 3433–3443. Available at: https://doi.org/10.3390/molecules16043433.
Rafiq, S., Nisha, A. and Shahina, J. (2014) ‘Isolation and Characterization of the Fungi From Dandruff-Afflicted Human Scalp and Evaluation of Anti-Dandruff Shampoo’, Indian Journal Of Applied Research, 4(9), pp. 253–255.
Sinaga, S.R.I.R. (2012) Uji Banding Efektivitas Perasan Jeruk Purut ( Citrus Hystrix Dc ) Dengan Zinc Pyrithione 1 % Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum Ovale pada Penderita Berketombe, Universitas Diponegoro.
Sumartini, N., Wibowo, M.A. and Jayuska, A. (2015) ‘Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Kesum (Polygonum minus Huds ) Sebagai Biotermitisida Rayap Tanah Macrotermes sp’, Jkk, 4(2), pp. 26–29.
Wilkinson, J.B. and Moore, R.J. (1982) Harry’s Cosmeticology, 7th Ed. London: George Godwin.
Zakaria, Z.A. et al. (2010) ‘In Vitro Antimicrobial activity of Muntingia calabura Extracts and Fractions’, African Journal of Microbiology Research, 4(4), pp. 304–308.
Published
2024-03-28
How to Cite
Rahmania Hidayati, Yuli Nurullaili Efendi, Dyah Anggraeni Budhi Pratiwi, Juita, & Herlingga Aprilianti. (2024). FORMULASI SAMPO EKSTRAK DAUN KESUM (Polygonum minus Huds) DAN EFEKTIVITAS ANTIJAMURNYA TERHADAP Candida albicans. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 16-24. https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.290
Section
Article