VALIDASI KUESIONER EFEK SAMPING PENGGUNAAN IFOSFAMID PADA PASIEN KANKER DI RSUP Dr KARIADI SEMARANG
Abstract
Ifosfamid adalah obat kemoterapi anti kanker. Beberapa penelitian melaporkan efek samping ifosfamid adalah alopecia, mual muntah, diare, depresi sumsum tulang terutama leukositosis, sitisis hemoragik, neurotoksisitas dan nefrotoksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validasi kuesioner, regimen kemoterapi ifosfamid dan efek samping akibat penggunaan ifosfamid pada pasien kanker di RSUP Dokter Kariadi Semarang periode Desember 2021- Januari 2022. Penelitian ini adalah studi observasional dengan pendekatan kohort prospektif. Penelitian ini dilakukan < 12 jam setelah responden mendapatkan regimen kemoterapi ifosfamid. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner, wawancara dan data rekam medik. Subjek penelitian berjumlah 20 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa validasi kuesioner efek samping penggunaan ifosfamid pada 8 item pertanyaan dinyatakan valid dan uji reabilitas sebesar 0,619. Terdapat 5 Regimen kemoterapi ifosfamid yang digunakan kepada pasien kanker di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Efek samping akibat penggunaan ifosfamid yang dirasakan adalah pusing, mual, muntah, kerontokan rambut, rasa kantuk, gelisah, sulit diajak bicara dan halusinasi serta efek samping yang tidak dirasakan oleh pasien adalah diare, buang air kecil berwarna merah dan terasa nyeri, penurunan kesadaran, dan kejang. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa validasi kuesioner efek samping dinyatakan valid dan reliabel dengan 8 item pertanyaan. Regimen kemoterapi terbanyak adalah Ifosfamid- Doxorubicin- Mesna, dan efek samping yang terjadi akibat penggunaan ifosfamid adalah pusing, mual, muntah, kerontokan rambut, rasa kantuk, gelisah, sulit diajak bicara dan halusinasi.
References
Anggraini, M., Irmawati, Garmelia, E., & Kresnowati, L. (2017). Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait I: Anatomi, Fisiologi, Patologi, terminologi Medis dan Tindakan pada Sistem Kardiovaskuler, Respirasi, dan Muskuloskeletal. Buku Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan (RMIK), 511.
Anita, A. (2016). Pengaruh Pemberian Booklet Kemoterapi Terhadap Kemampuan Perawatan Diri Penderita Kanker Payudara Pasca Kemoterapi Di Ruang Bedah Rumah Sakit Abdul Moeloek (Rsam) Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1), 26-33.
Ariani, S., (2015). STOP! KANKER. Yogyakarta. Istana Media.
Bethesda, L. (2012). Clinical and Research Information on Drug-Induced liver injury. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
Budiana, I. N. G., Febiani, M., & Prayudi, P. K. A. (2020). Drug-induced encephalopathy in cervical cancers with ifosfamide. Neurologico Spinale Medico Chirurgico, 3(1), 16-20.
DiPiro dkk. 2008. Pharmacotheraphy: A Pathopysiologic Apporoach, 7th Edition. The Mc Graw – Hill Companies. Inc. USA.
Faisel, C. (2012). Gambaran Efek Samping Kemoterapi berbasis Antrasiklin pada Pasien Kanker Payudara Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Naskah Publikasi.
Hoang, N. T., Acevedo, L. A., Mann, M. J., & Tolani, B. (2018). A review of soft- tissue sarcomas: translation of biological advances into treatment measures. Cancer management and research, 10, 1089.
Irawati, I., & Sardjan, M. (2022). Pola Peresepan Obat Kemoterapi Kanker Payudara di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang. PHARMADEMICA: Jurnal Kefarmasian dan Gizi, 1(2), 80-85.
Judson I, Verweij J, Gelderblom H, Hartmann JT, Schotfski P, Blay JY, Kerst JM, Sufliarsky J, Whelan J, Hohenberger P, Kraup- Hansen A, Alcindor T, Marreud S, Litiere S, Hermans C, Fisher C, Hogendoorn PC, dei Tos A, van der Graaf WT European Organisation and Treatment of Cancer soft tissue and Bone Sarcoma Group. Doxorubicin alone versus Intensified doxorubicin lus ifosfamide for first line treatment of advanced or metastatic soft- tissue sarcoma: a randomised controlled phase 3 trial. Lancet Oncol. 2014; 15: 415- 423.
Kemenkes RI. 2017. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Jakarta.
Morgan J.G., Mikhail M.S., Murray M., 2013. Clinical Anesthesiology. 5th ed, New York: Mcgraw-Hill Companies., pp. 283-286.
Noviyani, R., Tunas, K., Indrayathi, A., & Budiana, N. G. (2016). Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner EORTC QLQ C-30 untuk Menilai Kualitas Hidup Pasien Kanker Ginekologi di RSUP Sanglah Denpasar Validity and Reliability of EORTC QLQ C-30 Questionnaire in Assessing Quality of Life of Gynecological Cancer Patients i. 5(2).
Priestman, T. (2008). Cancer chemotherapy in clinical practice. In Cancer Chemotherapy in Clinical Practice.
Riskesdas, 2018, Laporan Nasional 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.
Robova H, Rob L, Hass MJ, Pluta M, Skapa P et al. high-dose density neoadjuvant chemotherapy in bulky IB cervical cancer. Gynecologic Oncology. 2013:128:49-53
Roila, F., Molassiotis, A., Herrstedt, J., Aapro, M., Gralla, R. J., Bruera, E., ... & Van der Wetering, M. (2016). 2016 MASCC and ESMO guideline update for the prevention of chemotherapy-and radiotherapy-induced nausea and vomiting and of nausea and vomiting in advanced cancer patients. Annals of Oncology, 27, v119-v133
Septiantoro, B. P., Perwitasari, D. A., & Farida, I. N. (2021). Gangguan Neuropsikiatri Paska Kemoterapi Ifosfamid. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 8(1), 118–123.
Silviana, M., Tugasworo, D., & Belladonna, M. (2021). Efficacy of Vitamin B1, B6, and B12 Forte Therapy in Peripheral Neuropathy Patients. Diponegoro International Medical Journal, 2(1), 14–19.
Simbolon, P. D. H., Nafianti, S., Sianturi, P., Lubis, B., & Lelo, A. 2018. The addition of omeprazole to ondansetron for treating chemotherapy- induce nausea and vomiting in pediatric cancer patients. Paediatrica Indonesian, 58(1), 42-7.
Copyright (c) 2023 Armina Hikmawati, Woro Supadmi, Ginanjar Zukhruf Saputri (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.