TOKSISITAS KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) SEBAGAI ANTI HIPERTENSI

  • Emelda Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata
Keywords: Antihipertensi, Orthosiphon Stamineus, Toksisitas, akut, sub kronik

Abstract

Latar belakang: Orthosiphon stamineus merupakan salah satu obat bahan alam yang dapat digunakan untuk pengobatan pada hipertensi melalui aktivitas vasodilatasi, diuretik dan menurunkan kecepatan jantung. Beberapa obat tradisional dapat menyebabkan toksisitas setelah penggunaannya. Seperti telah dilaporkan pada penggunaan kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth). Meskipun begitu, informasi mengenai toksikologi dan keamanan dalam penggunaan herba ini masih terbatas. Oleh karena itu perlu adanya data yang menjelaskan mengenai toksisitas dari kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) untuk keamanan penggunaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan toksisitas dan dosis yang aman pada kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) sebagai Obat tradisional.
Metode: Data diperoleh dengan menggunakan metode PICO. Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah studi yang dilakukan oleh desain eksperimental dan desain observasional yang dipublikasi antara tahun 2008-2013 dengan berbahasa Inggris dan Indonesia. Sedangkan kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah jurnal yang menggambarkan tentang Orthosiphon stamineus sebagai antihipertensi yang tidak ada uji toksisitas serta jurnal yang dipublikasi di luar dari rentang tahun pada kriteri inklusi. Hasil: Dari hasil beberapa literatur, toksisitas akut dan subkronik pada Orthosiphon stamineus menunjukkan bahwa 5000 mg/kgbb tidak menyebabkan tanda-tanda toksisitas dan kematian. Pada pemberian sub-kronik, dari sistem reproduksi menunjukkan adanya penurunan jumlah sperma dan tidak menyebabkan mutagenik.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Benth) aman digunakan pada penggunaan jangka pendek dan dosis kurang dari 5000 mg/kg/hari tidak menyebabkan munculnya tanda-tanda toksisitas. Kumis Kucing tidak menyebabkan mutagenik dan kerusakan pada hati dan jantung, tetapi mempengaruhi kesuburan jika diberikan dalam jangka panjang dan dosis tinggi (250 mg/kg/hari). Namun, penelitian ini terbatas pada uji praklinik, penelitian lebih lanjut tentang toksisitas Orthosiphon stamineus masih perlu dilakukan.

Published
2017-03-31
How to Cite
Emelda. (2017). TOKSISITAS KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) SEBAGAI ANTI HIPERTENSI. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 13-18. https://doi.org/10.37089/jofar.v0i0.16
Section
Article