ANALISIS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2022 MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD DAN DU 90%
Abstract
Demam tifoid termasuk salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan terutama di negara-negara berkembang, salah satunya indonesia. Penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat membahayakan pasien dan menimbulkan resistensi obat terhadap bakteri. Upaya untuk mengetahui kuantitas pemakaian antibiotik perlu dilakukan menggunakan metode kuantitatif yseperti metode ATC (Anatomic Therapeutic Chemical) dan DDD (Defined Daily Dose) serta DU 90% (Drug Utilization). Penelitian ini dilakukan untuk menilai penggunaan antibiotik pada pasien dewasa yang menderita demam tifoid sesuai ATC/DDD dan DU 90% yang dirawat di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2022.
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif melalui pengumpulan data retrospektif berdasarkan rekam medis, pengumpulan sampel dengan metode purposive sampling berjumlah 302 sampel. Data yang dikumpulkan meliputi nomor rekam medis, lama rawat inap, identitas pasien, diagnosis, dan profil pengobatan (nama antibiotik, jumlah antibiotik, cara pemberian, aturan pakai, dosis obat).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerapkan ATC (Anatomical Therapeutic Chemical) dan DDD (Defined Daily Dose) sebagai standar global dalam penelitian tentang penggunaan obat. Salah satu contoh penggunaannya adalah dalam mengukur pemakaian antibiotik dengan metode ATC/DDD. Hasil penelitian menunjukkan total nilai DDD yaitu 120,31 DDD/100 patient days dengan 1210 hari total rawat inap. Antibiotik dengan nilai DDD tertinggi per 100 hari pasien hingga terendah yaitu cefixime (63,26), ceftriaxon (45,62), ciprofloxacin p.o (5,33), ciprofloxacin i.v (0,91), amoxicillin p.o (1,4), amoxicillin i.v (0,21), cefotaxime (0,41) dan azithromycin (3.17). Antibiotik yang termasuk dalam kategori DU 90% yaitu cefixime (52,58) serta ceftriaxon (37,92%).
Copyright (c) 2024 Alifia Kurniati, Sunarti, Khamdiyah Indah Kurniasih (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.