SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L.)
Abstract
Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai sayuran. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah buah. Buah okra mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai bahan alam yang berkhasiat sebagai obat. Penelitian tentang skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus L.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan kadar flavonoid total ekstrak buah okra. Ekstraksi ini menggunakan metode maserasi pelarut etanol 70 %. Hasil ekstraksi maserasi kemudian dilakukan proses penguapan hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental lalu di identifikasi secara kualitatif menggunakan pereaksi kimia. Hasil identifikasi kualitatif diperoleh bahwa ekstrak buah okra mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid, kumarin, fenolik dan glikosida. Kandungan flavonoid total ditetapkan menggunakan metode kolorimetri-Aluminium Klorida dengan instrumen spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar flavonoid total ekstrak buah okra sebesar 319.18 mg/100 gram dengan nilai SD 0.18.
References
Azizah, D. N., Kumolowati, E. and Faramayuda, F. (2014) Penetapan Kadar Flavonoid Metode Aluminium Klorida pada Ekstrak Metanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.)’, Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), pp. 45–49. doi: 10.26874/kjif.v2i2.14.
Dewick, P. M. (2009) Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach. Third edit. Wiley.
Fong, H. H., Tinwa, M. and Farnsworth, N. R. (1966) Phytochemical Screening. Chicago: Departement of Pharmacognosy and Pharmacology Callage of Pharmacy University of Minoly.
Ilyas, A., Rahmawati, E. and Sukamay, M. (2015) ‘Okra (Abelmoschus esculents (L.) Moench) Sebagai Sayuran Alternatif yang Berpotensi Unggul’, Jurnal Tanaman Indonesia, pp. 1–12.
Islam, M. T. (2019) ‘Phytochemical Information and Pharmacological Activities of Okra (Abelmoschus esculentus): A literature-based Review’, Phytotherapy Research, 33(1), pp. 72–80. doi: 10.1002/ptr.6212.
Onakpa, M. (2013) ‘Ethnomedicinal, Phytochemical and Pharmacological Profile of Genus Abelmoschus’, Journal of Phytopharmacology, 4(3), pp. 647–662.
Parwata, I. M. O. (2016) ‘Kimia Organik Bahan Alam Flavanoid’, Diktat Bahan Ajar Universitas Udayana, pp. 1–51.
Rahayu, M. and Sulistiarini, D. (2011) ‘Etnobotani Hoinu Abelmoschus esculentus (L.) Moench. Pemanfaatan, Prospek dan Pengembangannya, di Sulawesi Tenggara’, Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(1), pp. 79–84. doi: 10.29122/jtl.v9i1.447.
Septianingrum, N., Hapsari, W. and Syariffudin, A. (2018) ‘Identifikasi Kandungan Fitokimia Ekstrak Okra Merah (Abelmoschus esculentus) dan Uji Aktivitas Antibiotik terhadap Bakteri Eschericia coli’, Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 1(2), pp. 170–177.
Copyright (c) 2023 Pra Panca Bayu Chandra Panca, Dian Ratih Laksmitawati, Deni Rahmat (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.